Olahraga›”Macan Kemayoran” Melanjutkan ...
Iklan
Persija Jakarta menjaga tren positif pada gim perdana di stadion anyar. Gustavo Almeida menyamai prestasi Rocky Putiray.
JAKARTA, KOMPAS — Stadion Internasional Jakarta menjadi kandang resmi keempat Persija Jakarta dalam sejarah keikutsertaan di kompetisi resmi PSSI sejak Kejuaraan Nasional 1951. Seperti di tiga rumah sebelumnya, ”Macan Kemayoran” langsung mengemas kemenangan telak nan meyakinkan pada debut laga resmi di JIS.
Menghadapi Barito Putera, Sabtu (10/8/2024) malam, Persija meraup kemenangan mutlak 3-0. Hasil itu tak ayal memberikan kepercayaan diri bagi Rizky Ridho dan kawan-kawan untuk mendapatkan tuah selama berkandang di JIS agar bisa berprestasi di BRI Liga 1 2024-2025.
Berkaca dari catatan sejarah, Kompas mencatat tiga kandang sebelumnya yang digunakan Persija untuk menyambut tim tamu secara reguler adalah Stadion Ikada (1951 hingga awal 1950-an), lalu Stadion Menteng (1961 hingga akhir 1990-an), serta Stadion Lebak Bulus. Stadion Lebak Bulus menjadi rumah nan penuh bersejarah bagi Persija pada periode 1997 hingga 2007.
Persija mengakhiri penggunaan tiga stadion itu karena adanya proyek pemerintah yang mengalihfungsikan lahan stadion itu. Stadion Ikada terkena imbas proyek mercusuar Presiden Soekarno yang membangun Monumen Nasional alias Monas. Stadion Menteng pun diubah menjadi lahan terbuka hijau. Adapun Stadion Lebak Bulus harus mengalah dengan proyek moda raya terpadu (MRT).
Baca juga: Gustavo Almeida Membawa Persija Jakarta Mengaum di JIS
Menariknya, pada pertandingan resmi perdana di tiga stadion itu, Macan Kemayoran mengemas kemenangan. Menurut catatan Kompas, pertandingan pertama Persija di Stadion Ikada tercipta pada Kejuaraan Nasional PSSI 1951, 30 November 1951. Hasilnya, Persija meraup kemenangan 4-1.
Pada 13 tahun berikutnya, Macan Kemayoran juga meraih hasil positif pada laga perdana di Stadion Menteng. Capaian itu tercipta pada Kejurnas PSSI 1964 dengan membungkam PSP Padang, 7-0. Adapun kemenangan pada laga perdana di Stadion Lebak Bulus tercipta pada Liga Indonesia 1997-1998, tepatnya 11 Desember 1997.
Persija mengemas kemenangan meyakinkan, 5-2, atas tim tamu Persikabo Bogor. Kala itu, penyerang lokal Persija, Rocky Putiray, mencetak hattrick atau tiga gol. Berselang 27 tahun kemudian, penyerang asing Gustavo Almeida juga menghasilkan trigol untuk membantu Persija mengalahkan Barito Putera, 3-0, pada laga resmi pertama di JIS.
Baca juga: Laga Perdana Liga 1, Persib Bandung Terkam PSBS Biak
Meskipun bisa mencetak tiga gol pada laga pertama di JIS, Gustavo menyebut pertandingan melawan Barito tidak berjalan mudah. Ia menyebut pertandingan pertama setiap musim selalu sulit dan perlu perjuangan seluruh tim untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.
”Laga pertama di kandang selalu sulit. Dalam sepak bola, Anda harus siap berkorban dan saya senang bisa menyumbangkan tiga gol. Ini permulaan yang bagus. Semoga hasil ini bisa membantu saya dan tim meraih prestasi yang kami inginkan pada hari terakhir kompetisi nanti,” tutur Gustavo.
Pelatih Persija Carlos Pena mengapresiasi performa solid semua pemainnya. Menurut dia, pemain Persija menyajikan permainan yang seimbang dalam menyerang dan bertahan sesuai dengan rencana permainan yang telah disiapkan dalam sepekan terakhir.
”Pertandingan perdana di hadapan suporter tentu menghadirkan tekanan kepada pemain. Tetapi, saya senang semua pemain menunjukkan kepribadian dan karakter yang luar biasa untuk meraih kemenangan,” kata Pena yang sebelumnya melatih tim Liga Thailand, Ratchaburi.
Jumlah 15.971 The Jakmania yang memadati JIS menjadi jumlah penonton terbanyak pada dua hari pertama pekan perdana Liga 1 musim ini. Jumlah The Jakmania itu telah melampaui 10.949 bobotoh yang hadir pada gim pembukaan Liga 1 2024-2025 antara Persib Bandung dan PSBS Biak di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024).
Sulit berkomunikasi
Pelatih Barito Rahmad Darmawan menuturkan, menjalani laga perdana musim ini di JIS menghadirkan kegugupan dan ketegangan bagi anak asuhannya. Hal itu, kata Rahmad, tercipta karena pemain-pemainnya sudah lama tidak bertanding di hadapan puluhan ribu suporter yang tak kenal henti meneriakkan teror kepada timnya.
”Saya sudah coba antisipasi, tetapi memang situasi tidak memungkinkan. Saya teriak pun tidak kedengaran. Jadi, saya berikan body language untuk mengingatkan pemain tentang struktur permainan kami,” ujar Rahmad, yang pernah menjadi pemain dan pelatih Macan Kemayoran.
Kondisi itu membuat pemain Barito berkali-kali melakukan aksi permainan yang tidak diharapkan Rahmad. Ia menyebut pemainnya tidak nyaman menguasai bola sehingga terlalu cepat melakukan operan jauh alih-alih memainkan bola-bola pendek.
Selain itu, tambahnya, pemain Barito beberapa kali, terutama di awal babak pertama, terjatuh tanpa sentuhan dari pemain Persija.
Merujuk hasil dua hari pekan pertama Liga 1 2024-2025, Persija bersama Persib dan PSM telah mengemas tiga poin. Ketiga tim juga mengemas koleksi selisih gol serupa, yakni tiga gol. Akan tetapi, Persib berhak menempati posisi pertama karena mencetak lebih banyak gol. ”Maung Bandung” memulai musim ini dengan koleksi empat gol.
Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan
rahmad darmawan utama barito putera persija jakarta liga 1 indonesia carlos pena gustavo almeida